SELAMAT DATANG DI BLOG KAMI

SAYA BUKAN AHLI....... TAPI SAYA INGIN BERBAGI

Sabtu, 28 Juli 2012

Kegemilangan Islam (inti sari sebuah buku karya Roger Garaudy berjudul Panji-panji Islam)

Roger Garaudy, seorang cendikiawan Prancis yang jatuh cinta pada Islam menulis hasil penelitiannya dalam sebuah buku yang berjudul Panji-Panji Islam. Dengan penuh antusias mengatakan bahwa selama berabad-abad yang lalu dunia Barat hanya bisa membanggakan satu orang jenius dalam bidang intelektual yang memiliki multidisiplin dalam bidang keilmuan yaitu Leonardo da vinci. Sementara dalam Islam terdapat banyak orang jenius yang universal. Dari Al-Kindi sampai Ar-Razi, dari Al-Bairuni sampai Ibnu Sina, dan masih banyak orang Islam yang jenius yang telah mengubah wajah dunia modern.

Dalam bidang matematika kita berjumpa dengan Al-Khawarizmi yang berhasil menyempurnakan perhitungan sistematis dalam bentuk desimal, algoritma (al-khowarizmi) . Beliau pelopor paling jenius dalam bidang hitung menghitung. Sendiri ilmu Aljabar (kata Aljabar diambil dari buku karangannya yang sangat terkenal sampai saat ini).

Ibnu Tsabit bin Qouroh pada abad IX menciptakan hitungan integral dan menghubungkan antara geometri dengan Aljabar. Al-Biruni, Abdul Wafa menemukan teori tentang sinus-cosinus dan menciptakan secante beberapa abad sebelum Copernicus. Dalam bidang astronomi, dunia barat waktu itu hanya mengenal satu nama, Plotomeus. Padahal dunia Islam menampilkan jagoan astronomi yang super jenius, yaitu Al-Battani yang mampu menghitung enklinasi ekliptik sampai 23 derajat 35 detik.

Pencatat hasil-hasil penggambaran (boleh dibilang karya jurnalistik) dunia barat hanya mengenal Marcopolo. Padahal tiga abad sebelum Marcopolo mengenal Cina, pedagang Arab yang bernama Sulaiman telah singgah di Canton dan disusul oleh Ibnu Battutah. Dalam bidang geografi, peta bung yang paling mendekati kenyataan, ditemukan oleh orang Islam, seperti misalnya penemuan Idris yang telah membuat buku karangan Kitab Raja Roger yang buku itu dilengkapi dengan peta geografis dunia yang tingkat presisinya sangat tinggi.

Dalam ilmu kelautan, kita berjumpa dengan Ibnu Majid yang menulis buku : Prinsip-prinsip Pelayaran dan Peraturannya. Dia diberi gelap Singa Prahara, karena berhasil menjadi petunjuk jalan armada Portugis yang dipimpin Vasco da Gama, yang berlayar dari Melende di pantai Afrika ke Calcutta pada 1498. Vasco da Gama sendiri mengakui bahwa Ibnu Majid adalah asset yang sangat berharga dalam ilmu kelautan khususnya dalam bidang oceanografi.

Dunia kedokteran di Barat justru sangat mengenaskan. Prestasi dalam bidang kedokteran Barat pada abad tersebut boleh dibilang nihil, karena ajaran dan kekuasaan gereja yang menghalangi perkembangan ilmu (ingat peristiwa pengucilan Galileo Galilei, Copernicus, dll).

Pada 1215, dalam konsili Latran, Paus Innocent II membuat perintah untuk mengancam para tabib yang mengobati orang sakit, dikarenakan orang sakit itu adalah para pendosa besar. Karena mental seperti itulah maka fakultas kedokteran di Paris waktu itu hanya mempunyai satu naskah ringkasan ilmu. Itu pun dijiplak dari hasil karya Ar-Rizi dan Ibnu Sina. Pantaslah sebagai tanda terima kasih, dimuka Amphi Theathre di jalan Saint Peres, Universitas Sorbone Paris, dibuatkan patung sebagai tanda kehormatan dan rasa berhutang dunia Barat Kristen terhadap dua tokoh Islam tersebut.

Pada tahun 1000 seorang dokter ahli mata di Baghdad, Al-Maswili dapat menyembuhkan katarak dengan cara menyedot cairan dengan alat jarum yang bolong. Padahal operasi semacam itu, baru dapat dilakukan dunia Barat pada 1864 oleh Dr. Blanchet. Ibnu Nafis menemukan sirkulasi darah empat ratus tahun sebelum Harvey dan tiga ratus tahun sebelum Michel Servet. Ahli bedah di Andalusia, Abdul Qosim menyelidiki TBC tulang punggung, tujuh abad sebelum dilakukan oleh Percivall Pott (1713-178cool.

Jangan ditanya soal koleksi buku ilmiah. Khalifah Al-Makmur adalah raja menjadi pelopor didirikannya perpustakaan. Untuk pertama kalinya di dunia dia membuat perpustakaan dengan koleksi satu juta buku di dalam perpustakaan yang diberi nama oleh beliau sebagai Baitul Hikmah. Dunia Barat memang harus berterima kasih kepada Islam, karena mereka baru menemukan ilmu modern dan memasuki ilmu pencerahan dan pembebasan dari kemajuan berfikir setelah mereka belajar di Universitas Castilia, Cordova Andalusia (spanyol), kemudian dibawa ke eropa yang pada waktu itu sedang terlelap dalam selimut kegelapan yang berat.

Semua itu dimulai dari Al-Quran, satu hal yang paling mengagumkan bahwa pencapaian keilmuan Islam dimasa lalu dimulai dari penghayatan para cendikiawan terhadap Al-Quran sebagai sumber dari segala sumber yang memberikan aspirasi akbar untuk memasuki dunia penelitian. Mereka merasa sangat terpanggil dengan kisah penciptaan Adam a.s yang sarat dengan hikmah dan informasi pengetahuan. Misalnya saja surah Al Baqarah ayat 31-33, bagaimana Allah memberikan pengetahuan kepada Adam (al-asma kullaha) melebihi pengetahuan malaikat, sehingga malaikat dan iblis diminta memberikan rasa hormatnya kepada Adam yang disimbolkan dengan bersujud.

Lima ayat Al-Alaq, yang untuk pertama kalinya diwahyukan kepada Rasulullah saw yang merangsang akal untuk menelitinya.
"Bacalah! Dengan mana TuhanMu yang Maha Mulia. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia, tentang apa-apa yang tidak mereka ketahui."

Al-Quran penuh dengan simbol (tamsil) dan bayan (keterangan) yang secara komplet menggambarkan berbagai fenomena mikro dan makro kosmos yang seharusnya selalu merangsang akal dan rasa para Ulil Albab untuk melakukan tindakan ilmiah. Kalau dunia ilmu pengetahuan tetap dilandaskan kepada moral, maka kemajuan akan menjadi penunjang kesejahteraan umat manusia.

Mampukah kita mengulangi kesuksesan masa lalu ? Sehingga umat manusia dapat diselamatkan dari dajjal yang bermata satu itu (One Dimention Man) manusia berdimensi satu.

Wahai para Ulil Albab, peranmu ditunggu oleh dunia untuk menyelamatkan umat manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar